Tentang Dia
Di dalam hening nya malam, seorang pria sedang mengadahkan tangannya, bercerita dengan Sang pemilik cinta tentang apa yang selama ini mengganjal hatinya.
“Ya Allah... Jika sekiranya wanita ini bukan takdirku, maka buatlah kami menjauh dengan cara terbaik. Namun jika dia adalah takdirku, satukanlah kami dengan cara yang terbaik pula. Ya Allah, engkau Maha tahu tentang apa yang tidak aku ketahui, jika dia baik untukku, baik untuk agamaku, baik untuk dunia dan akhiratku, maka dekatkan dan mudahkanlah. Namun jika tidak, jauhkanlah dan berilah ganti yang lebih baik. Jadikanlah aku ridho dengan segala pilihan-Mu.”
Tanpa sadar, ia meneteskan air matanya dan menghabiskan malamnya untuk beribadah kepada Tuhannya. Memanjatkan segala doa dan bercerita tentang harinya.
Di satu sisi, seorang gadis yang dengan mukenah putih itu sedang terduduk diatas sajadah miliknya dan membaca satu surah yang membuatnya merenung beberapa kali. Surah Yasin ayat tiga puluh enam; “Maha suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”
“Kenapa tiba-tiba gue jadi kepikiran sama kak Harriz? Ya Allah gimana caranya biar Alia yakin sebelum mengambil keputusan ini? Menikah kan bukan sesuatu yang mudah, harus banyak yang dipertimbangkan.” Monolognya.
“Lho kak? Kamu belum tidur?” Tanya Yasmin yang melihat Alia berada di kamarnya sembari memegang Al-Qur'an berwarna hijau miliknya.
“Belum Bun.”
“Kenapa nak? Coba cerita sama bunda.” Ucap Yasmin sembari duduk di kasur milik Alia.
“Alia bingung, apa Alia harus nerima kak Harriz atau ngga.” Ucapnya seraya tertidur di paha sang bunda.
“Kak, kalau kamu masih bingung dengan keputusan kamu kedepannya, dengerin bunda. Laki-laki yang soleh ngga akan menjerumuskan kamu kedalam perkara yang salah. Kalau dia udah tau bahwa titik akhir sebuah cinta itu adalah pernikahan, maka dia akan menyegerakan pernikahan itu. Dan lihat kan apa yang Harriz lakukan? Dari sini harusnya kamu sudah paham mana yang baik dan mana yang buruk, sayang.”
“Udah, sekarang kamu tidur ya. Ngga usah terlalu dipikirkan, kalau memang kalian berjodoh Insya Allah, kalian akan diberikan kemudahan satu sama lain. Jangan lupa untuk terus berdoa minta yang terbaik sama Allah.” Ucap Yasmin sebelum meninggalkan kamar Alia.
“Sekarang gue udah dapet jawabannya.”