Semuanya memang ngga mudah
Di sebuah ballroom hotel yang terbilang cukup besar, Alia dan Bintang saling berpegangan tangan menunggu hasil pengumuman siswa siswi terbaik yang akan diumumkan sebentar lagi. Hari ini hari kelulusan mereka, setelah tiga tahun menempuh pendidikan di SMA yang terbilang tak mudah bagi Alia. Ia harus tetap mempertahankan beasiswa yang ia dapatkan.
“Baik, kali ini kita sudah sampai di puncak acara dimana sebentar lagi akan disebutkan nama siswa siswi berprestasi di sekolah kita ini. Kepada bapak kepala sekolah dipersilahkan.” Ucap MC tersebut.
“Star, gue jadi degdegan.” Bisik Alia pada Bintang.
“Sama, takut ga sesuai ekspektasi.”
“Pertama-tama terima kasih saya ucapkan kepada anak-anakku siswa siswi starlight high school yang selama menempuh pendidikan di sekolah tercinta kita ini sudah memberikan banyak prestasi dan mengharumkan nama sekolah. Memang masa SMA ini adalah masa yang mungkin paling susah kalian lupakan sampai kapanpun, dan saya harap silaturahim akan selalu terjaga diantara kita semua.”
“Nah baik, langsung saja saya akan menyebutkan nama siswa siswi berprestasi di sekolah kita ini. Wisudawan terbaik diraih oleh Ananda Alia Humairah dari kelas dua belas ipa tiga dengan capaian prestasi lima kali juara satu olimpiade kimia, tiga kali juara dua story telling, dan dua kali juara dua international mathematics championship. Saat ini Ananda diterima di universitas Indonesia dengan prodi pendidikan dokter.”
Riuh tepuk tangan menggema di ballroom itu, memberi ucapan selamat kepada gadis dengan senyuman yang indah itu. Perlahan ia melangkahkan kakinya menuju panggung acara dan menerima medali serta piala penghargaan atas prestasinya selama ini. Yasmin dan Hendri tak dapat menahan air mata bahagia mereka karena rasa bangga pada anak tunggal mereka itu.
“Alia, silahkan memberi sepatah dua kata untuk memberikan motivasi atau ucapan terima kasih...”
“Ayah, bunda, ini buat kalian!” Ucap Alia dengan suara yang bergetar menahan tangisnya seraya mengangkat piala yang berada di tangannya.
“Teman-teman semua, bapak dan ibu guru, perkenalkan saya Alia Humairah anak dari bapak Hendri dan ibu Yasmin. Saya adalah salah satu dari siswa penerima beasiswa di starlight high school, saya adalah anak dari seorang ayah yang hebat dan ibu yang luar biasa. Ayah saya bekerja sebagai kuli bangunan dan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang dengan kasih sayangnya mampu membuat saya mendapat banyak prestasi seperti ini. Walaupun sering kali diremehkan karena pekerjaan orang tua saya, itu tidak membuat tekad saya untuk menjadi seorang dokter menjadi pupus. Terima kasih kepada Allah SWT, terima kasih untuk ayah, bunda sudah memberikan yang terbaik untuk Alia. Dan terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah memberikan banyak ilmu kepada Alia dan mendukung Alia selama ini. Terima kasih untuk sahabat saya, Bintang Amira yang selalu menemani saya disaat anak-anak lain sukar untuk berteman dengan saya. Sekali lagi, terima kasih.” Ucapnya sebelum meninggalkan panggung acara dan berjalan menuju kedua orang tuanya.
“Selamat ya sayang, bunda bangga sama kamu.” Ucap Yasmin seraya memeluk Alia.
“Selamat ya nak, terima kasih sudah bertahan sampai di titik ini. Kamu anak hebat, ayah bangga sama kamu.” Timpal Hendri.
“Masya Allah, Alia. Umi bangga sekali mendengar pencapaian kamu, selamat ya nak.” Ucap ustadzah Aisyah.
“Makasih umi.”
“Selamat ya nak Alia.” Ucap ustadz Hafiz.
“Alia, selamat ya...” Timpal Harriz.
“M- makasih kak.”
“Eh eh, itu yang sama Alia siapa? Ganteng banget.”
“Iya ih, terus ya bundanya keliatan baik aja tuh. Kayanya gosip yang anak-anak bilang tuh boong.”
“Gue juga pikirnya gitu, Alia kan hebat tuh, mungkin yang nyebarin gosipnya iri sama Alia.”
“Bener!”