Mau gue bantuin?
Raka masih tak menyangka dengan fakta yang baru saja ia ketahui. Gadis yang selama ini ia cintai telah menjadi milik orang lain?
“ARKHHHH KENAPA GUE BEGO BANGET ANJING!!! KENAPA GA DARI DULU GUE NYATAIN PERASAAN GUE SAMA ALIA!! KENAPA!!” Raka, pria itu terlihat berbeda saat setelah ia melepas kacamatanya dan mengacak-acak rambutnya. Terlihat jauh lebih tampan, namun apakah hatinya juga?
Hembusan angin membuatnya benar-benar ingin meluapkan semua emosinya di rooftop pagi itu.
“Wow, so cool. Jadi lo suka sama Alia ternyata.” Ucap seseorang yang sedang duduk di sofa seraya menghisap sebatang rokok ditangannya.
Raka sontak berbalik dan terkejut melihat orang yang berada di sana.
“Sejak kapan lo disini?” Tanya Raka.
“Lo gausah tau. Nih nyebat dulu biar tenang.” Ucap seseorang tersebut sembari melemparkan bungkus rokok pada Raka.
“Thanks.” Jawabnya seraya menyalakan korek dan membakar puntung rokok itu.
“Lo ga tau ya kalau Alia udah nikah?”
“Gatau.”
“Lo se suka itu emang?”
“Iyalah.”
“Mau gue bantuin buat dapetin dia ga?”
“Gue gamau ngerusak hubungan orang. Gue akan nyoba buat move on.” Ucap Raka seraya menghisap puntung rokoknya.
“Cupu lo.” Ucap pria tersebut.
“Kalau lo berubah pikiran, bilang aja ke gua.” Sambungnya sebelum akhirnya ia pergi dari tempat itu.
Pria itu berlalu pergi meninggalkan Raka seorang diri, membuat pria itu kembali mengacak-acak rambutnya kesal. “Alia Humairah. Sorry, gue terlalu terobsesi untuk bisa dapetin hati lo. Gue emang cupu, tapi gue penasaran siapa laki-laki yang udah lebih dulu dari gue.”
“Gue harus move on atau terus mencintai lo, Alia?” Lirihnya.
“Arkkhhhhh!!” Ia memegang dadanya, rasa itu kembali datang dan membawa rasa yang begitu sakit ia rasakan.
Ia merogoh tasnya dan mengambil beberapa obat pil yang selalu ia bawa. Darah perlahan mengalir dari hidungnya, seketika kepalanya pusing namun ia mencoba untuk menepis rasa sakit itu dengan menampar pipinya.
Plak!
“Bodoh!”
Plak!
“Penyakitan!”
Saat ia ingin menampar pipinya untuk kesekian kalinya, seseorang menahan tangannya.
“Raka! Stop!” Ucap seorang gadis yang datang dan memeluk Raka dengan erat.
“Lepasin gue bangsat!” Bentak Raka yang mencoba melepaskan pelukan gadis itu.
“Raka, gue sayang sama lo…”
“Pergi dari sini.” Ucap Raka.
“Jangan nyakitin diri lo karena cewe itu ka, lo masih punya gue. Gue sayang sama lo, jadi tolong sayangi diri lo juga.”
“PERGI!!”
“I love you now and forever, Raka.” Lirih gadis itu saat berada diambang pintu rooftop dan melihat ke arah Raka yang masih terduduk lemah di sofa itu.